cinta, monyet! |
Begini,
saat aku kelas tiga di sekolah menengah pertama, jahh, usia belasan awal, saat masih unyu-unyunya, sekaligus saat paling labil dan ganjil. Keganjilan karena mengalami cinta, monyet!
Nggak ada yang istimewa ya, sekali lagi aku tekankan. Sosok Pangeran Negeri Impianku adalah Michael, anak laki-laki luar biasa pemalu, berambut lurus, bermata tajam, dan perut yang tidak rata
-___-'
Karena itu, sebenarnya sangat sulit bagiku menjelaskan alasan mengapa cinta monyetku jatuh pada sosok Michael yang nggak 'lovely' itu, jauh dari sosok Pangeran Negeri Impian pada umumnya.
Dua tahun kuhabiskan waktuku di sekolah, tak sedetikpun waktu untuk kuluangkan, hanya sekadar tahu namanya. Aku benar-benar nggak tahu (jangan-jangan, tepatnya nggak mau tahu?) dan nggak mengenal makhluk seperti apa Michael. Sampai akhirnya, aku satu kelas dengannya, di tahun terakhirku.
Bisa dibilang, bukan cinta monyet pada pandangan pertama, karena pertama kali aku melihatnya, nggak ada yang menarik bahkan cenderung menyebalkan. Aku yang periang dan banyak bicara, melihatnya super pemalu (atau, pemurung?) dan kaku.
Butuh ratusan kali pandanganku, sampai akhirnya aku ternyata terpikat pada sosok tidak kurusnya itu. Haha.
Mungkin saja aku menderita rabun, jadi aku kemudian tersihir hanya melihat kebaikan-kebaikan Michael di hadapanku. Mungkin juga aku menderita gangguan lainnya. Intinya, Michael adalah anak berkepribadian ganda yang sangat menarik di satu sisi, dan sangat menyebalkan di banyak sisinya.
Biarpun ia berbadan besar, kujejalkan dengan paksa masuk ke dalam hatiku, lalu terjebak nggak mau pergi, hingga kini. Mengerikan -_-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar