susah payah aku mengecatnya :3 |
Suatu hari di bulan Agustus, perayaan besar di republik tercinta ini memaksa kita semua bersusah payah menyambutnya. Seminggu sebelum tanggal tujuh belas tiba, sekolah mengultimatum para murid untuk bersiap-siap. Tepatnya, bersiap-siap untuk menjadi pekerja bangunan profesional dalam sekejap, minimal untuk mengecat tembok kelas masing-masing. Tak terkecuali kami, murid kelas tiga.
Perkenalkan, aku, sang Ketua Murid, walaupun punya hobi menggambar, tetapi buta sama sekali tentang dunia pengecatan tembok. Namun, dengan bekal ke-soktahuan-ku yang tinggi, aku memilih cat warna orange terang di sebuah toko bangunan berdebu di ujung jalan belakang sekolah, dengan kualitas cat yang akupun nggak paham, sebagai bahan untuk mengecat kelas kami nanti. Sekolah berdalih demi melatih kemandirian, kami para muris wajib membenahi kelasnya dengan usaha sendiri. Bayangkan, anak-anak selugu kami diamanahkan mengecat tembok..
Setelah berdiskusi dengan seisi kelas, kami berjanji akan menuliskan "DIRGAHAYU INDONESIA" besar-besar di tembok kelas kami.
Tibalah hari pengecatan yang kami tunggu-tunggu itu.
Dan, saudara-saudara, tahukah apa yang aku lakukan pada hari itu?
Aku melupakannya!
Kami sukses di-sidang teman-teman satu kelas, atas tindakan kami yang kelewatan. Parahnya lagi, aku adalah ketua murid dan Michael adalah wakilku. Benar0benar tragis. Aku sampai nggak bisa untuk nggak terisak saat itu, menyesal akan kekonyolan apa yang kami buat, sekaligus merasa bersalah yang dalam pada teman-teman kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar